Wisata Pucuk Jambi Sembilan Lurah Menyapa Dunia

Sungai Penuh . Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah yang menempati pinggang Pulau Sumatera dengan luas keseluruhan 53.436,72 Km2.Propinsi Jambi memiliki relif daerah yang berkaitan dengan kebiasaan masyarakatnya,seperti mata pencaharian, Letak pemukiman (Dusun), sistim ekonomi dan kondisi sosial lainnya., Permukaan daratan di Propinsi Jambi seakan akan “melandai” . Mulai barat dan utara terdapat pegunungan, sedangkan dibagian selatan dan timur terdapat daerah dataran rendah, berawa dan berpantai, dan tampak dengan jelas bahwa sungai sungai didaerah ini cukup lebar dan mengalir kebagian timur .
Dibidang Pariwisata misalnya, Propinsi Jambi dikenal memiliki kekayaan Flora dan Fauna yang mengesankan.khususnya yang berada di wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Taman Nasional Bukit Dua Belas ( TNBD ), Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, dan Taman Nasional Berbak. Khusus untuk wilayah TNKS yang meliputi 4 Propinsi di Pulau Sumatera, sekitar 40 % luas hutan TKNS berada di Propinsi Jambi, dan Visitor Center TNKS berada di Kota Sungai Penuh.. Hutan hutan yang berada dikawasan Hutan Taman Nasional itu merupakan habitat hewan hewan langka yang masih hidup bebas dihutan belantara dan habitat berbagai spesies Flora-tanaman hutan yang dilindungi oleh Undang undang,
di Propinsi Jambi terdapat sebuah Sungai yang terpanjang di Pulau Sumatera, mata air Sungai ini berhulu di wilayah dataran tinggi di Propinsi Jambi dan sebagian berhulu dari mata air gunung Rasam ( 2.585M.dpl ) yang berada di wilayah Propinsi tetangga Sumatera Barat, Panjang sungai ini secara keseluruhan sepanjang 800 Km menuju kepantai timur dan kemudian mengalir bebas ke Selat Malaka. Di daerah hulu terutama di kawasan sungai Batang Merangin dan sungai Batang Asai terdapat Arung Jeram yang menantang dan penuh pesona, di kiri kanan Sungai terdapat riam riam dan pemandangan alam yang rupawan.
Propinsi Jambi salah satu daerah di nusantara yang kaya dengan berbagai potensi sumber daya alam baik dalam bentuk kekayaan energi mineral, panas bumi, potensi lahan pertanian dan perkebunan yang subur maupun kekayaan alam berupa kekayaan keanekaragaman hayati , hutan Taman Nasional yang menyimpan beraneka ragam flora dan Fauna langka. Selain Kaya dengan Potensi sumber daya alam , Propinsi Jambi juga menyimpan potensi pariwisata sejarah dan kebudayaan yang bernilai tinggi yang menunjukan bahwa masyarakat di Propinsi Jambi sejak zaman prasejarah telah memiliki kebudayaan dan peradaban yang tinggi.
Dari berbagai hasil penelitian para ahli arkeologi dikawasan Delta Berbak tepatnya di Situs Simbur Naik Muara Sabak Kabupaten Tanjung Jabung Timur dipastikan disepanjang pesisir pantai timur Propinsi Jambi terdapat pemukiman kuno, hal ini ditandai dengan ditemukannya sejumlah benda benda kuno dikawasan Delta Berbak,dan sejak puluhan tahun yang silam kawasan ini menjadi salah satu pusat studi dan penelitian situs purbakala, beberapa benda benda kuno merekan jejak peradaban masa lampau yang hingga saat ini masih diselimuti misteri.
Penemuan benda benda kuno tersebut semakin menguatkan bahwa daerah ini pada zaman lampau sekitar abad ke 7 dan abad ke 13 kawasan ini merupakan jalur pelayaran kuno,dan dikawasan ini ditemukan beraneka macam benda benda kuno yang ditemukan dari puing puing kapal karam di sekitar wilayah situs Air Hitam Laut, Situs Sungai Jeruk,Situs Kota Kandis,Situs Bandar Muara Sabak, dan Situs Siti Hawa, berbagai temuan berupa Gerabah,keramik,manic manic,batu pipisan yang ditemukan didalam kapal karam para ahli memastikan bahwa benda tersebut berasal dari zaman Dinasti Hong (abad II hingga abad ke 13 Masehi).Disamping benda benda kuno,para ahli juga menenukan jejak peradaban kuno berupa bekas pemukiman,perahu kuno,arca Pending serta kalung berbalut emas dan makam tua seperti makam Datuk Paduko Berhalo,Orang Kayo Hitam dan Orang Kayo Pinggai..
Mesti kita akui bahwa daerah Propinsi Jambi merupakan salah satu daerah yang yang sangat potensial disektor pariwisata, daerah ini memiliki objek wisata yang sangat beragam, baik wisata alamnya, budayanya, maupun sejarahnya.Wisata alam dapat kita lihat dikawasan TNKS di alam Kerinci, di wilayah Serampas – Sungai Tenang ( Jangkat – Merangin ) yang dijadikan sebagai tempat hidup dan berkembangnya “ Flora dan Fauna langka” , Hutan Taman Nasional Bukit Dua Belas, Taman Nasional Berbak, daerah pantai di kawasan Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur hamparan kebun teh terluas di dunia dan lokasi lahan nomor dua tertinggi di dunia setelah kebun teh di Derjeling dibawah kaki gunung Himalaya. dan masih banyak daerah wisata alam lainnya yang tersebar di Propinsi Jambi..
Budayawan dan Tokoh Masyarakat Jambi, Drs .H. Junaidi. T. Noor, MM mengemukakan ,Situs Purbakala kompleks Percandian Muaro Jambi yang merupakan sebuah kompleks percandian agama Hindu – Buddha terluas di Indonesia yang kemungkinan besar merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Candi Muaro Jambi merupakan kompleks Candi yang terbesar dan yang paling terawat di pulau Sumatera. Candi tersebut diperkirakan berasal dari abad ke- 11 M. Kompleks percandian Muaro Jambi pertama kali dilaporkan pada tahun 1823 oleh seorang Letnan Inggris bernama S.C. Crooke yang melakukan pemetaan daerah aliran sungai untuk kepentingan militer. Baru tahun 1975, pemerintah Indonesia mulai melakukan pemugaran yang serius yang dipimpin R. Soekmono. Berdasarkan aksara Jawa Kuno pada beberapa lempeng yang ditemukan, pakar epigrafi Boechari menyimpulkan peninggalan itu berkisar dari abad ke-9-12 Masehi. Di situs ini baru sembilan bangunan yang telah dipugar dan kesemuanya adalah bercorak Buddhisme.Kesembilan Candi tersebut adalah Candi Kotomahligai, Kedaton, Gedong Satu, Gedong Dua, Gumpung, Tinggi, Telago Rajo, Kembar Batu, dan Candi Astano..
Didalam kompleks tersebut minimal terdapat 85 buah “Menapo” yang saat ini masih dimiliki oleh penduduk setempat.Selain tinggalan yang berupa bangunan, dalam kompleks tersebut juga ditemukan arca prajnyaparamita, dwarapala, gajahsimha, umpak batu, lumpang/lesung batu. Gong perunggu dengan tulisan Cina, mantra Buddhis yang ditulis pada kertas emas, keramik asing, tembikar, belanga besar dari perunggu, mata uang Cina, manik – manik, bata – bata bertulis, bergambar dan bertanda, fragmen pecahan arca batu, batu mulia serta fragmen besi dan perunggu. Selain candi pada kompleks tersebut juga ditemukan gundukan tanah ( gunung kecil ) yang juga buatan manusia. Oleh masyarakat setempat gunung kecil tersebut disebut sebagai “Bukit Sengalo” atau “Candi Bukit Perak.
Propinsi Jambi memiliki kekayaan alam seni dan Kebudayaan yang tinggi, Kawasan Geopark di Merangin yang berusia 300 Juta tahun menyimpan Fosil Fauna yang telah membatu. Sebagian lokasi geopark berada di sepanjang sungai batang Merangin, dan di lokasi ini terutama di desa air batu hingga Biuku Tanjung memiliki potensi arung jeram yang menantang, dan olah raga arung jeram ini telah dijadikan salah satu Calender Event Nasional. Untuk membangun , mengembangkan dan mewujudkan cita cita menjadikan dunia pariwisata di Propinsi Jambi agar dikenal lebih luas butuh pemangku kepentingan untuk saling bekerja sama,ibarat “Simponi” semua pihak harus mampu beriringan dan sama sama bekerja, sebab kunci untuk membangun agar wisata di PropinsiJambi dapat menyapa dunia adalah dengan saling bersinergi dan harus melibatkan semua pihak tanpa terkecuali ( Budhi VJ Rio Temenggung)
Oleh: Budhi VJ Rio Temenggung Tuo