Orkes Keroncong Lapseg Mambangkik Warisan Seni Keroncong Kota Tua

OK Lapseg yang didukung oleh personil music Eraflah, Adril BW, Edi Sartono, Slank, Prasetio, Nyoto, Jaz, Romi, dan vokalis An Muchtar menyatakan terimakasihnya atas dukungan tokoh masyarakat, Pemko Sawahlunto, dan perantau minang yang peduli terhadap eksistensi warisan seni yang nyaris dilupakan ini. “Walau music keroncong saat ini kurang mendapat tempat di masyarakat, namun dukungan dari berbagai pihak ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berkarya mempertahankan eksistensi budaya di negerinya sendiri“ tutur Eraflah Ketua OK Lapseg.
Adril atau akrab disapa BW salah satu pentolan orkes ini mengatakan musik keroncong merupakan salah satu kesenian yang hidup dan menjadi hiburan favorit di kota lama Sawahlunto. Ia mengetahui hal ini dari orang tuanya yang juga seniman jaman dulu.
Pada jamannya di kawasan Tangsi Baru sebagai pusat peradaban pekerja tambang, hidup beberapa orkes keroncong yang digawangi para seniman pekerja tambang. Kini seniman-seniman keroncong Tempo dulu itu rata-rata telah memasuki usia senja, bahkan banyak yang telah tiada. Seni keroncongpun ikut terlupakan zaman.
Sebagai pewaris seni keroncong tempo dulu, BW dan rekannya Eraflah serta seniman-seniman muda lainnya bersatu membangkitkan kembali kekayaan seni budaya khas Indonesia ini.
Agar dapat diterima oleh semua kalangan, OK lapseg memberi warna berbeda dengan mengkreasikan dengan lagu-lagu daerah dan lagu modern, namun tetap mempertahankan pakem-pakem keroncong yang ada.
Dengan kolaborasi lagu modern dalam alunan keroncong, grup seni ini berharap berbagai kalangan tidak hanya dapat menikmati tetapi juga tertarik untuk mempelajari seni tradisi ini.
Perjuangan Adril BW, Eraflah dan kawan-kawan mulai dilirik berbagai kalangan, setelah sempat mewarnai film Kunang-kunang Di Atas Emas Hitam yang syuting di Sawahlunto beberapa waktu lalu, kalangan mudapun mulai tertarik untuk bergabung dan mempelajari keroncong.
Bahkan masyarakatpun mulai menerima kembali kehadiran keroncong yang dikemas kekinian, hal ini terlihat dari antrean tawaran manggung, mulai dari acara kenduri hingga manggung di beberapa pameran.(erni)